11 Pedagang Terpapar COVID-19, Pasar Gede Kota Solo Ditutup 7 Hari

 

Sejumlah pedagang di Pasar Gede Kota Solo terpapar COVID-19. Dari kejadian itu, Pemerintah Kota Surakarta menutup tradisional tersebut selama satu pekan kedepan.

1. Penutupan berawal dari 3 pedagang yang terpapar COVID-19

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi mengatakan, pihaknya menutup Pasar Gede untuk sementara waktu menyusul sejumlah pedagang yang terpapar COVID-19.

“Awalnya ada tiga yang terkonfirmasi positif COVID-19, setelah dilakukan tracing ternyata ada tambahan delapan lagi. Jadi total sejauh ini ada 11 pedagang yang terkonfirmasi COVID-19,” ungkapnya melansir dari Antara, Selasa (1/12/2020).

2. Pedagang diminta melakukan karantina mandiri di rumah

Penutupan dilakukan selama tujuh hari di bagian Timur Pasar Gede, yakni mulai Selasa (1/12/2020) sampai dengan Senin (7/12/2020). Selama penutupan, Dinas Perdagangan mengimbau kepada seluruh pedagang agar melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.

“Dari gugus tugas berdiskusi dan akhir diputuskan untuk melakukan penutupan ini agar tidak terjadi penyebaran. Pedagang diminta melakukan karantina mandiri,” katanya.

Heru menambahkan apabila pihaknya Dinas Perdagangan sudah berkoordinasi dengan paguyuban pasar.

“Setelah ada kasus ini kami langsung melakukan penyemprotan disinfektan. Selama penutupan kami juga secara rutin sesuai dengan SOP melakukan patroli dan penyemprotan di pasar. Untuk barang yang mudah rusak agar dikeluarkan sebelum pasar ditutup,” tutur Heru.

3. Dinas Perdagangan melakukan patroli untuk menghalau pedagang yang masih berjualan

Patroli, lanjut Heru, dilakukan untuk menghalau pedagang agar tidak beraktivitas di sekitar pasar.

“Kami minta mereka agar melakukan karantina, bukan jualan di lain tempat,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, penutupan pasar tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Nanti kami sterilkan dulu, baru kemudian boleh buka lagi. Ini jadi peringatan pedagang dan pembeli, kalau tidak mau tutup ya pakai masker. Apalagi penjual makanan agar pakai,” tegas Rudi.

jateng.idntimes.com