Cegah Kebakaran di Pasar, Dinas Perdagangan Solo Kerahkan Semua Unsur Pasar

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Dinas Perdagangan Solo menyiagakan semua unsur yang ada di pasar untuk mencegah terjadinya kebakaran pasar di Solo.

Mulai dari pedagang sampai petugas pasar harus siap dan siaga jika ada kebakaran.

“Semuanya harus siaga dan waspada, bahkan termasuk pembeli jika ada kebakaran harus tahu jalan keluar,” kata Kepala Dinas Perdagangan Solo, Subagiyo, Jumat (16/1//2018).

Sementara pedagang diminta untuk menata tidak lalai dalam  pengunaan api.

• Blusukan ke Pasar Kadipolo Solo, Ruhut Sitompul: Tidak Ada yang Mahal, Harga Normal

“Semua kami minta agar waspada, termasuk sambungan kabel listrik, kemudian kalau ada yang merokok harus memastikan puntungnya sudah mati ketika dibuang,” kata dia.

Selain itu, pihaknya juga rutin menggelar pelatihan pemadaman bagi pedagang dan keamanan pasar setiap 3 bulan.

“Jadi gantian, biar semua dapat ilmunya , jadi kalau ada kebakaran bisa ditangani dulu, syukur-syukur bisa dipadamkan,” kata dia.

Subagiyo memberikan contoh di Pasar Harjodaksino yang terbakar beberapa waktu lali bisa dipadamkan oleh pedagang menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

• Polsek Grogol Belum Bisa Memastikan Penyebab Kebakaran Pabrik Mebel di Parangjoro, Sukoharjo

Selain kesiapan sumber daya manusia (SDM) di lapangan, Subagiyo juga menekankan pada ketersediaan APAR di setiap pasar.

Saat ini Disdag memastikan seluruh pasar tradisional telah dilengkapi APAR.

Bahkan untuk pasar yang terbilang besar, pemkot menyediakan APAR di setiap 100 meter.

“Juga adanya hidran di sekitar pasar, kami sudah ada di Pasar Nusukan, Gilingan, Singosaren, Pucangsawit, Klewer dan Pasar Gede ,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surakarta  Gatot Sutanto meminta seluruh instansi mempelajari struktur bangunan masing-masing. Hal itu untuk mengetahui seberapa besar potensi kebakaran di setiap instansi. Setelah itu perlu dipetakan bagaimana proses evakusi saat terjadi kebakaran.

“Ditunjuk juga siapa bertugas apa saat kebakaran. Misalnya siapa yang faham penggunaan APAR, siapa yang menelpon damkar, siapa yang memimpin evakuasi dan sebagainya. Hal itu perlu agar saat terjadi kebakaran penghuni gedung tidak panik,” katanya. (*)
Wartawan Imam Saputro
Tribunsolo.com