Molor 6 Bulan, Pembangunan Pasar Legi Solo Rampung Setahun Lagi

 

Rencana pembangunan Pasar Legi Solo yang sempat terhenti selama lebih dari enam bulan akhirnya kembali bergulir.

Menurut rencana, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pemenang lelang akan menandatangani kontrak perjanjian kerja awal pekan depan atau 2 November.

Pemenang lelang sudah diumumkan dan saat ini memasuki masa sanggah. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan jika tidak ada sanggahan, pemenang lelang bisa segera menandatangani kontrak dengan kementerian.

“Rencana yang molor bikin pelaksanaan dan rampungnya pembangunan Pasar Legi Solo juga ikut molor. Dulu kan rencananya Maret sudah mulai pelaksanaan, tapi molor sampai November ini. Sehingga setahun lagi baru selesai,” jelasnya kepada Solopos.com melalui telepon, Minggu (25/10/2020).

Ia mengatakan proses yang molor itu karena pandemi Covid-19. Selain itu, kementerian melakukan proses lelang dan evaluasi yang ketat.

Lelang baru mulai pada Juli lalu dan terus berlangsung hingga Oktober ini. Proses yang panjang juga membuat Pemkot melakukan penyesuaian termasuk memperpanjang sewa lahan sebelah timur Taman Segitiga sebagai pasar darurat.

Heru menyampaikan desain pembangunan kembali Pasar Legi Solo yang terbakar pada Oktober 2018 lalu itu tidak berubah dari rencana semula.

Sistem Perlindungan Api

Perencanaan sudah memenuhi nilai untuk memperoleh predikat Pratama Bangunan Gedung Hijau dengan nilai 120 poin. Predikat pratama tersebut prinsipnya adalah membangun pasar yang nyaman, aman, dan memiliki sistem perlindungan api memadai.

Pasar Legi yang baru nanti terdiri atas 2,5 lantai pada lahan seluas 20.000-an meter persegi. Dari luasan itu, ukuran tapak bangunan seluas 10.800-an meter persegi atau kurang dari 60 persen dari total lahan.

Dengan perhitungan pembangunan Pasar Legi Solo itu, sekeliling pasar berupa lahan terbuka.

“Tambahannya kami akan memasang tempat cuci tangan permanen pada setiap pintu masuk guna pencegahan penyakit. Kebiasaan tersebut harus menjadi kebiasaan meski bisa jadi saat pasar selesai, pandemi Covid-19 sudah berlalu,” ungkap Heru.

Wali Kota, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan pembangunan Pasar Legi termasuk yang tidak terdampak efisiensi anggaran guna penanganan pandemi.

 Solopos.com – Mariyana Ricky