Tertunda Setahun, Pasar Purwosari Solo Mulai Dibangun Pekan Ini

 

Pembangunan Pasar Purwosari Solo bakal dimulai pada pekan ini setelah tertunda satu tahun. Pasar yang dikenal warga sejak 1940an itu dibangun ulang lantaran kondisinya sudah tidak layak.

Sedianya Pasar Purwosari Solo direvitalisasi pada tahun lalu menggunakan dana dari pusat, namun refokusing anggaran membuyarkan rencana itu. Pembangunan lantas menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan refokusing anggaran dari pusat merupakan dampak Pandemi Covid-19.

“Rencananya dulu kan April juga mulai bangun ternyata keburu Pandemi. Karena bangunan sudah dirobohkan, pedagang sudah pindah ke pasar darurat, kami mengalihkan anggaran pembangunan ke APBD,” kata dia, kepada Solopos.com, Senin (12/4/2021).

Lelang yang dimulai pada Februari lalu sudah rampung dilakukan. Senin ini, pemenang lelang menandatangani kontrak sehingga tahapan pembangunan Pasar Purwosari bisa segera dimulai. Nilai pembangunan mencapai Rp3,8 miliar.

Lantaran tertunda setahun, terdapat penyesuaian harga dari detail engineering design (DED) sebelumnya. Pembangunan Pasar purwsari Solo ditarget rampung pada Oktober nanti.

“Setelah penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang, selanjutnya mereka punya kewenangan untuk melakukan tahapan pembangunan disana. Mungkin nanti pemagaran, baru dilanjutkan ke fisiknya. Pemenang lelang dari Semarang,” jelas Heru. Selain terdapat penyesuaian rencana anggaran biaya (RAB), DED juga sedikit berubah yakni di sisi selatan pasar purwosari yang harus menambah luas lahan parkir. Jumlah kios dan los yang dibangun masih sama seperti sebelumnya, hanya dapat penyesuaian luas.

“Pedagang diharapkan setelah Oktober selesai, langsung tarik masuk ke pasar yang baru. Pasar darurat itu langsung dilelang, jalannya sudah bersih. Pedagang sudah mengetahui pembangunannya tertunda karena Covid-19. Cuma setelah dibatalkan itu, mereka tanya kapan? Kami jamin pada 2021 dengan APBD,” tandasnya.

Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Pasar Disdag Kota Solo, Joko Sartono, mengatakan Pasar Purwosari terdiri dari 153 los dan 14 kios, yang terdiri dari dagangan basah, kering, dan pakaian. Namun, saat ini hanya 39 pedagang yang aktif berjualan dan mendapatkan jatah kios darurat.

Solopos.com