Jalan 6 Bulan, Pembangunan Pasar Legi Solo Hampir Separuh Jadi

 

Hingga jalan sekitar enam bulan sejak November 2020 lalu, pembangunan Pasar Legi Solo masih menunjukkan deviasi positif. Pelaksana proyek menjanjikan pembangunan pasar yang terbakar pada 2018 itu rampung pada September tahun ini.

Sesuai kontrak proyek dikerjakan dalam 13 bulan sejak November 2020. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, menyebut pembangunan tak ada kendala sehingga pelaksana optimistis rampung lebih cepat.

“Saat ini, Blok A sudah rampung terpasang, Blok B dan Blok C sudah hampir selesai. Ya, tinggal Blok D. Sudah 45% lebih, hampir separuh jalan,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (19/2/2021).

Heru menyampaikan bangunan baru bakal menampung 300 kios dan 1.932 los. Kendati, pandemi Covid-19 masih berlangsung, Pemkot Solo mengizinkan pembangunan Pasar Legi berlangsung tanpa pembatasan.

Artinya apabila proyek membutuhkan 100 pekerja, maka 100 pekerja itu boleh berada di lokasi proyek bersama-sama dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Distribusi material juga lancar, tidak ada kendala. Musim hujan juga tidak menghalangi pekerjaan. Kemacetan jalan sekitar Pasar Legi juga tidak berpengaruh banyak. Harapannya, selesai tepat waktu sehingga pedagang bisa kembali berjualan,” ucap Heru.

Tiga Lantai

Distribusi alat berat maupun material pembangunan Pasar Legi Solo dilakukan malam hari sehingga tidak terhambat area sekitar Pasar Legi yang kerap macet.

Bangunan baru dibikin tiga lantai dengan konsep green building yang dibangun di lahan seluas 20.100 meter persegi, sementara luas bangunannya mencapai 10.200 meter persegi. Pagu anggarannya senilai Rp104 miliar.

“Konsep green building diharapkan mampu meminimalkan penggunaan daya listrik dan lainnya sehingga lebih ramah lingkungan. Desain dibuat agar memiliki sirkulasi udara yang baik, pencahayaan yang baik, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta pelaksana merampungkan pembangunan pada September 2021 atau lebih cepat dibanding kontrak. “Pokoknya semua [pedagang] harus masuk sesuai zonanya,” katanya, belum lama ini.

(Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)