Cegah Penularan Covid di Pasar, Warga Solo Bisa Belanja lewat E-Pasar

Petugas menjaga akses masuk Pasar Harjodaksino, Selasa (14/7). Pusat perdagangan tradisional ini ditutup sementara karena kasus Covid-19.

Petugas menjaga akses masuk Pasar Harjodaksino, Selasa (14/7). Pusat perdagangan tradisional ini ditutup sementara karena kasus Covid-19.

SOLO – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta mengatur strategi agar transaksi di pasar tradisional tetap stabil di tengah pandemi. Di antaranya dengan mengoptimalkan e-pasar.

Aplikasi yang digulirkan beberapa tahun terakhir itu menonjolkan cashless. Dengan begitu, diharapkan potensi kerumunan bisa dihindari.

“Di aplikasi ini barang dagangan bisa diakses masyarakat luas tanpa harus bertatap muka secara langsung. Informasi tentang harga satuan barang yang diperdagangkan selalu di- up-to-date sehingga sesuai dengan harga di pasaran yang paling baru,” beber Kepala Disdag Kota Surakarta Heru Sunardi, kemarin (17/7).

Saat ini, e-pasar sudah bekerja sama dengan sejumlah pihak ketiga, seperti Tokopedia, Grab, dan Gojek. Teknisnya berupa jasa titip belanjaan komoditas pangan di pasar tradisional. Masyarakat tak harus datang ke pasar untuk berbelanja.

“Kami dorong masyarakat memaksimalkan layanan ini sebagai upaya penanggulangan dan antisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Solo. Jangan sampai ada klaster pasar,” tegasnya.

Upaya lainnya, disdag menggandeng pihak terkait mengintensifkan patroli agar semua unsur yang terlibat dalam aktivitas pasar tradisional disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengimbau warga Kota Bengawan bisa memanfaatkan beragam program disediakan pemkot. Harapannya, kebutuhan harian tetap terpenuhi tanpa harus datang ke pasar.

“Kami harap aplikasi ini bisa betul-betul dimanfaatkan masyarakat. Kalau pun harus datang ke pasar, ya patuhi protokol kesehatan,” terangnya belum lama ini. 

(ves/wa/ria) (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)