Namanya mengingatkan kita pada salah satu nama hari pasaran yang berlaku di masyarakat Jawa.

Mungkin pada awalnya, pasar ini hanya ramai di hari pasaran kliwon. Boleh jadi, nama kampung dimana pasar ini berdiri juga mengadopsi dari namanya, Pasar Kliwon. Pasar ini melengkapi pasar lainnya di kota Solo yang juga menggunakan nama pasaran seperti pasar Legi dan Pasar Pon. Bisa jadi, dulunya juga ada Pasar Paing dan Pasar Wage.
Pada awalnya, Pasar Kliwon uang terletak di timur Keraton Kasunanan Surakarta ini merupakan pasar dengan komoditas utama berupa hewan, utamanya ternak kambing. Namun pada perkembangannya, setelah lingkungan di sekitar pasar kian padat, hewan ternak yang banyak diperjualbelikan di pasar Kliwon digeser ke kawasan Silir yang berada di pinggiran kota namun jaraknya tak terlalu jauh. Pasar Kliwon pun menjadi pasar umum barang kebutuhan dapur dan rumah tangga.
Pada tahun 2012, Pasar Kliwon dipugar dan dibangun kembali. Pemerintah kota Surakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 10,5 milyar untuk membiayai pembangunan kembali pasar ini. Pemerintah kota Solo memang berkehendak untuk memperkuat pasar tradisional yang ada di kota Solo. Hal itu karena pasar tradisional seperti Pasar Kliwon terbukti memiliki pera penting dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Proses pembangunannya memakan waktu sekitar satu tahun. Walikota Solo, FX. Hadi Rudyatmo meresmikan pasar ini untuk kdigunakan kembali pada tanggal 28 Maret 2013. Saat ini Pasar Kliwon memiliki bangunan tiga lantai. Di lantai basemen terdapat 19 los, di lantai dasar terdapat 186 kios dan di lantai 1 terdapat 36 los dan 11 kios. Beberapa kios yang dibangun memiliki ukuran yang cukup luas dibandingkan kios di pasar-pasar pada umumnya. Kelapangan kios ini dibutuhkan pedagang yang memang barang jualannya membutuhkan tempat yang luas.

Pasar Kliwon mampu menampung 256 pedagang. Mereka ditempatkan sesuai dengan zona dagangan yang diperjualbelikan. Pedagang yang meiliki usaha kuliner dan grabatan ditempatkan di lantai basemen. Di lantai 1 adalah pedagang kelontong, sembako, sayur, buah dan sebagainya. Sedangkan di lantai 1, adalah pedagang yang menjual dagangan seperti kertas dan bahan-bahan untuk percetakan. Pasar ini juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti mushola, MCK dan kantor pengelola pasar. Pembangunan kembali Pasar Kliwon mampu menertibkan hunian liar yang sebelumnya banyak terdapat di dalam pasar ini. Tak hanya itu, dengan bangunan yang baru, pedagang di Pasar Kliown mendapatkan tempat usaha yang representatif sehingga tercipta lingkungan bersih, tertib, aman dan nyaman.