Pedagang Meninggal karena Covid, Pasar Harjodaksino Gemblegan Ditutup

Pasar Harjodaksino disemprot disinfektan setelah dilakukan penutupan hingga sepekan ke depan.

Pasar Harjodaksino disemprot disinfektan setelah dilakukan penutupan hingga sepekan ke depan.
 (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

SOLO – Pasar Harjodaksino atau Pasar Gemblegan ditutup selama sepekan mulai besok (14/7). Penutupan itu dilakukan setelah adanya seorang pedagang di pasar setempat positif Covid-19 dan meninggal dunia.

Penutupan pasar selama sepekan itu ditegaskan lewat Surat Edaran (SE) No. 511.2/1348 tentang Penutupan Sementara Waktu Operasional Pasar Harjodaksino. Dalam surat edaran itu, pedagang diarahkan untuk tidak melakukan aktivitas jual beli dan berdiam diri di rumah masing-masing untuk isolasi mandiri.

“Kami tutup mulai Selasa (14/7) ini hingga sepekan ke depan. Sebanyak 1.407 pedagang (kios, los, pelataran) di sana kami arahkan untuk libur dan melakukan  isolasi mandiri di rumah,” jelas Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta Heru Sunardi, Senin (13/7).

Pedagang Pasar Harjodaksino mengangkut barang sebelum pasar ditutup sementara mulai Selasa (14/7).

Pedagang Pasar Harjodaksino mengangkut barang sebelum pasar ditutup sementara mulai Selasa (14/7). (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

Penutupan pasar ini dilakukan setekah ada seorang pedagang asal Sukoharjo yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia. Sehingga pemkot mengambil tindakan tegas dan langkah antisipasi yang terukur dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

“Selama penutupan akan terus dilakukan penyemprotan disinfektan, teknisnya kami mulai sejak pasar tutup Senin (13/7) sore sampai sepekan kemudian. Untuk memastikan keamanannya kami tempatkan petugas untuk menjaga pintu masuk pasar dan patroli ke dalam pasar,” papar Heru.

Upaya lain adalah tracking kepada para pedagang yang berdekatan dengan pasien meninggal dunia positif Covid-19. Disdag juga berkoordinasi dengan dinas perhubungan, satpol PP, dan Kelurahan Danukusuman sebagai kelurahan yang paling dekat dengan pasar.

Dikatakan Heru, ada tiga orang pedagang yang lokasi berjualannya berdekatan dengan pedagang yang meninggal. Ke depan pedagang lain juga akan dites sebagai upaya penanggulangan Covid-19.

”Kami tidak menghendaki adanya klaster baru dari pasar. Makanya upaya tegas dilakukan agar tidak membahayakan pedagang lainnya,” tegas Heru.

Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menegaskan, upaya penutupan pasar dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Penyemprotan disinfektan hingga tracking dengan menggelar rapid test dan tes swab pada pedagang bakal dilakukan.

“Hari ini kami tutup karena sebelumnya ada pedagang asal Sukoharjo yang meninggal dan terkonfirmasi positif Covid-19. Maka dari itu, kita tutup dan disterilkan lebih dulu,” tegas Rudy. (ves/ria)

(rs/ves/per/JPR)radarsolo.jawapos.com