Disdag Solo Akui Sulit Tekan Harga Gula Pasir,di Pasaran Rp 17 Ribu/Kg

13 MEI 2020, 12: 42: 47 WIB | EDITOR : PERDANA

Aktivitas perdagangan di Pasar Gede, Kota Solo, Selasa (12/5). Harga gula pasir yang tak kunjung turun menjadi sorotan. (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

SOLO – Satgas pangan Polresta Surakarta menegaskan tidak akan berkompromi bagi mereka yang memainkan harga dan stok sembako jelang Lebaran. Sebab, perbuatan tersebut merugikan masyarakat.

Itu ditegaskan Ketua Satgas Pangan AKBP Iwan Saktiadi. Menurutnya, Satuan Intelijen dan Keamanan (Satintelkam) terus bergerak melakukan pengawasan. Ketika ditemukan pelanggaran, Satreskrim bergerak melakukan penindakan.

“Jadi apabila ada okmum mencoba melakukan permainan, baik itu harga maupun penimbunan, Reskrim akan melakukan tindakan tegas,” terangnya, kemarin.

Iwan yang juga menjabat wakapolresta Surakarta menambahkan, belum ada anomali kelangkaan barang maupun harga di atas batas kewajaran.”Kami dari Satgas Pangan akan melaksanakan pemantauan, monitoring lapangan. Apabila ada kecurigaan, segera laporkan ke kami,” papar dia.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan, jelang Lebaran, pihaknya mengakui belum bisa menekan harga gula pasir sesuai harga eceran tertinggi senilai Rp 12 ribu per kilogram.

Di pasaraan harga gula pasir menyentuh Rp 17 ribu per kilogram (kg). “Untuk retail modern di Kota Surakarta, kami sudah kumpulkan dan mereka menjual (gula pasir) harga Rp 12.500 per kg. Namun kendalanya di stok, ketika barang yang dipajang di etalase sudah habis, tidak segera mendapat pasokan,” beber Heru.

Menyikapi hal tersebut, disdag menggelar operasi pasar (OP) khusus komoditas gula pasir menggandeng Industri Gula Nasional (IGN) sebagai pihak importir yang telah ditunjuk pemerintah. “Sambil terus melihat perkembangan. Semoga sebelum Lebaran harga gula sudah berhasil ditekan,” harapnya. (atn/wa/ria)

(rs/atn/per/JPR)RadarSolo